Ramalan Tengku Syiah Kuala di Aceh

 

BILIKMISTERI.WEB.ID – Banyak orang yang meyakini bahwa ramalan Tengku Syiah Kuala di Aceh ada benarnya. Nah, bagaimana sebenarnya isi dari ramalan Tengku Syiah Kuala tersebut? Berikut kami sajikan informasinya untuk Anda.

Konon, Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala dan Sulthan Iskandar Muda pernah mendapatkan wasiat dari Nabi Khidir a.s. saat berada di istana Kutaraja Banda Aceh yang tertulis dalam Kitab Mandiyatul Badiah. Inilah yang banyak dipercaya oleh masyarakat Aceh dan sekitarnya sebagai Ramalan Syiah Kuala.

 

Ramalan Syiah KualaRamalan Syiah Kuala

 

Ramalan Syiah Kuala memberikan gambaran bagaimana Aceh dulu dan Aceh di masa yang akan datang. Banyak orang yang percaya bahwa Ramalan Syiah Kuala ini akan benar-benar terjadi dan mempengaruhi kehidupan mereka.

Apa saja isi dari Ramalan Tengku Syiah Kuala tersebut?

Dibacakan oleh Tengku Ilyas Puteh, seorang pembaca kitab dalam huruf Arab kuno, Ramalan Syiah Kuala antara lain berbunyi sebagai berikut:

  1. Bahwa lebih kurang dalam tahun 1260 Hijriah negeri Aceh akan ditimpa bala bencana.
  2. Bahwa dalam tahun 1320 Hijriah Aceh akan dikalahkan oleh kerajaan Ba yang datang dia dari pihak barat.
  3. Bahwa beberapa lama kemudian (lebih kurang) 45 musim kerajaan Ba dikalahkan oleh kerajaan Jim yang datang ia dari pihak matahari terbit.
  4. Bahwa lebih kurang Empat musim kerajaaan Jim menguasai Aceh tiba-tiba ia keluar secepat mata karena ia dikalahkan oleh Peuraja ‘Ajam, Peuraja Gajah, Peuraja Cagee, Peuraja Singa dan barang sebagainya.
  5. Setelah kerajaan Jim keluar maka negeri Aceh dan negeri di bawah angin lainnya atas usaha isi negeri itu akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan negeri Aceh dan negeri di bawah angin lainnya bernama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif dan berakhir dengan huruf Jim.
  6. Kerajaan itu akan berdiri sampai kuat, akan tetapi negerinya penuh huru-hara dan banyak pertumpahan darah. Rakyat melakukan banyak kemudlaratan dan kehidupan mereka susah, perdagangan mahal, pakaiaan dan makanan mahal, yang pandai tutup mulut, orang besar-besar banyak dusta, semua rakyat berpaling muka pada pembesar-pembesar itu, perampasan terjadi di tiap-tiap simpang, tidak bersenjata dan banyak orang pada masa itu sangat suka pada merah dan kuning dengan menanti yang tidak mengaku Allah dan bermusuh dengan agama yang ada di atas bumi ini.
  7. Bahwa pada waktu itu ummat Islam banyak tersesat karena kurang ilmu, kurang amal, lemah iman, banyak dosa. Ketika itu banyak ummat Islam meninggalkan mazhab yang Empat dan membuat mazhab kelima dan itulah tanda huru-hara serta kutuk dan bala.
  8. Manusia pada waktu itu banyak membuang adat-istiadat sendiri dan memakai adat-istiadat orang lain. Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan Syariat nabi Muhammad Salaullahu ‘Alaihi Wassalam dan mengkafirkan ‘Itiqad Ahlul Shunnah Waljama’ah. Pada waktulah orang negeri banyak mengikut huruf Enam dan ada juga yang suka kepada huruf garis Fa, Kaf, Jim, atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Mereka itu tidak mengakui adanya Tuhan Rabbal ‘Alamin.
  9. Bahwa nanti akan datang pada suatu masa rakyat akan bangkit dengan amarahnya seperti api berbara, bermaksud membela negeri dan bermaksud hendak melepaskan diri dari kuning dan merah, dan sebagainya. Akan tetapi kelakuannya bermacam-macam ragam dan pada akhirnya yang memindahkan kuning dan merah itulah yang menang, yakni golongan yang tidak suka kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah serta berdirilah agama menurut Ahlul Shunnah Waljama’ah yang bermazhab dengan majhab dari majhab yang Empat. Negeri aman, damai, adil, makmur seperti dahulu kala, yakni akan menang orang-orang yang beriman.

Wassallam. Wahusnul Khatimah Ala Mantabial Huda. Wallahu A’lam Bissawab.

 
 

TOPIK LAINNYA

lebih sakti mana Siliwangi atau angling dharma, ciri ciri keturunan pangeran cakrabuana, kondpirasi indocropcirvle, ciri ciri keturunan genghis khan, Pengapesan buto ijo, Prabu siliwangi vs angling darma, pernikahan bocah angon, ciri-ciri satrio piningit menurut anak indigo, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, ciri keturunan batoro katong

JANGAN LEWATKAN