Ramalan Imam Ali As Tentang Negara-Negara Arab di Akhir Zaman

 

BILIKMISTERI.WEB.ID – Sebelum memulai mengutip Nubuat atau Ramalan Imam Ali As yang fenomenal ini tentang kondisi bangsa dan negara-negara Arab di Akhir Zaman, maka ada yang perlu kita garis bawahi terlebih dulu dan mengapa saya hanya fokus kepada bangsa dan negara-negara Arab yang lokasi geografisnya terletak di Peninsula Arabia atau lebih dikenal dengan nama Hijaz.

Perlu kita pahami bersama bahwa pada era Imam Ali As, peta Timur Tengah seperti yang kita kenal pada zaman kita sekarang belum terbentuk.

 
Nubuat Imam Ali Tentang Negara-Negara Arab di Akhir Zaman
Bendera-bendera negara Arab

Pada saat ini, bangsa dan negara-negara Arab sudah sedemikian meluas dan besar hingga ke Maroko di wilayah paling Timur benua Afrika Utara, kemudian di wilayah Afrika Tengah atau Selatan Mesir, seperti Somalia, Sudan, Djibouti dan wilayah timur, yaitu Irak.

 

Walaupun demikian, kita juga tahu bahwa sebagian dari negara-negara yang saat ini sudah resmi menjadi bangsa Arab, sejatinya pada era dulu bukanlah bangsa yang secara biologis keturunan Arab atau Bani Ismail.

Tapi mereka adalah bangsa ajam (non-Arab) yang sejak era penyebaran Islam purba dan pada periode-periode selanjutnya secara resmi telah mengadopsi bahasa dan budaya Arab ke dalam sistem kebangsaan mereka, seperti bangsa Mesir, Berber, Palestina, Syria, Irak dan seterusnya.

Dominasi keturunan bangsa Arab di wilayah-wilayah ini sejak era penyebaran Islam pada akhirnya telah semakin kuat dan bercampur dengan kultur lokal dari bangsa-bangsa tersebut.

BACA:  Mengenal Bangsa Arab, Bangsa Semit dan Kebudayaan Islam

Oleh sebab itu, penjelasan sekilas ini penting dipahami karena tujuannya untuk memberikan gambaran umum kepada kita semua bahwa pada saat Imam Ali As menyampaikan nubuatnya ini, maka tentu yang dimaksud oleh beliau pertama kali adalah keturunan Ibrahim yang berasal dari Bani Ismail, atau yang lebih dikenal dengan bangsa Arab di wilayah Hijaz.

Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa nubuat yang Imam Ali As sampaikan ini bisa meliputi seluruh bangsa dan negara-negara Arab yang kita kenal dengan sebutan Timur Tengah pada zaman sekarang.

Artinya, meskipun nubuat ini bisa tertuju bagi seluruh bangsa dan negara-negara Arab yag kita kenal sekarang, maka pada saat yang sama, kita juga tidak mungkin mengecualikan wilayah Semenanjung Arabia yang justru menjadi sentra Timur Tengah di zaman kita sekarang dan tentu saja pada saat Imam Ali As menyampaikan nubuat-nubuatnya tersebut.

Atas pertimbangan inilah saya fokuskan muatan-muatan nubuat Imam Ali As ini terlebih dulu kepada “jantung” wilayah Timur Tengah yang berada di Peninsula Arabia yang saat ini terdiri dari beberapa negara, seperti Yaman, Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Oman.

Terkait dengan Yaman yang merupakan wilayah bangsa Arab di Selatan Semenanjung Arabia, maka sudah maklum kepada kita semua bahwa Syam dan Yaman adalah dua wilayah di Timur Tengah yang pernah mendapat doa keselamatan dari Rasulullah saww, seperti pada hadis yang pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wa Aalihi wasallam] bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”.

Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan” [Shahih Bukhari 2/33 no 1037]

Terkait tentang Syam, tentu terlepas dari tanggung jawab analisa kita kali ini, meski seperti saya katakan di atas tadi bahwa nubuat Imam Ali As ini bisa saja diterapkan secara umum ke seluruh wilayah Timur Tengah yang terbentang dari Maroko sampai Irak dan dari Syam hingga Yaman.

BACA:  Hashomer sang Pelindung Yahudi

Akan tetapi, seperti yang artikel ini ingin ungkapkan secara khusus bahwa sentra Timur Tengah pada saat Imam Ali As menyampaikan nubuatnya, bahkan hingga saat kita sekarang adalah wilayah Hijaz atau yang lebih dikenal dengan nama Semenanjung Arabia.

Dalam kesempatan ini juga, saya juga tidak akan membodoh-bodohi diri saya sendiri atau menghabiskan waktu untuk menjelaskan dimana wilayah Najd berada, karena hanya orang-orang yang “gagap-geografi” saja yang tidak bisa menemukan dimana Najd itu berada dan apa saja sejarah Najd sejak awal abad 19?

Namun bila anda termasuk di antara orang-orang tersebut (God Forbid) dan masih mencari-cari dimana wilayah Najd itu di muka bumi ini, maka banyak artikel yang terkait dengan wilayah Najd yang bisa dijadikan referensi pembahasan anda.

BACA:  Misteri Nabi Adam AS, Manusia Pertama di Bumi

1. Sejarah Wilayah Najd dan Para Amirnya.

2. Sejarah Kerajaan Najd dan Hijaz.

3. Sejarah Kerajaan Najd dan Hasa.

4. Sejarah Najd.

Kesimpulannya, nubuat Imam Ali As ini sejatinya mesti pertama kali terkait dengan bangsa dan negara-negara Arab yang berada di wilayah semenanjung Arabia terlebih dulu sebelum ingin dilihat melampaui scope tersebut. Pada saat nubuat Imam Ali as dituangkan, maka Anda akan bisa memahami alasan-alasannya.

Walhasil dengan mengecualikan wilayah Syam dan Yaman atas dasar keberadaan doa Nabi Muhammad SAW pada hadis di atas, maka wilayah yang tersisa di Semenanjung Arabia adalah Najd yang menjadi sentra asal-muasal dan juga induk kekuasaan Kerajaan Saudi Arabia sejak awal berdirinya dan juga keberadaan beberapa negara-negara Arab kecil di sekitarnya selain Saudi Arabia, yaitu: Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman.

Di Era sekarang, negara-negara Arab ini lebih akrabnya disebut sebagai negara-negara Teluk dan telah membentuk persekutuan “keluarga” bersama yang disebut Gulf Cooperation Council alias GCC.

Bersambung

 
 

TOPIK LAINNYA

lebih sakti mana Siliwangi atau angling dharma, ciri ciri keturunan pangeran cakrabuana, kondpirasi indocropcirvle, ciri ciri keturunan genghis khan, Pengapesan buto ijo, Prabu siliwangi vs angling darma, pernikahan bocah angon, ciri-ciri satrio piningit menurut anak indigo, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, ciri keturunan batoro katong

JANGAN LEWATKAN