BILIKMISTERI.WEB.ID – Kebenaran soal jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu baru bisa diungkap melalui black box atau kotak hitam yang terdiri dari cockpit voice recorders (CVR) atau percakapan di kokpit dan flight data recorder (FRD) atau rekaman data penerbangan.
Ini menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang bagaimana kejadian yang sebenarnya ketika pesawat berpenumpang 162 orang itu jatuh ke laut. Apakah pesawat berhasil mendarat di laut?
Apakah para penumpang sempat selamat? Lalu memakai jaket pelampung? Lalu menurunkan tangga darurat? Semua jawaban dari pertanyaan itu masih menjadi misteri selama black box belum ditemukan untuk dapat diteliti lebih lanjut.
Sejumlah ahli menduga bahwa pesawat AirAsia QZ8501 bisa jadi berhasil melakukan pendaratan darurat diatas laut dengan selamat. Jika pesawat berhasil mendarat darurat diatas air dan badan pesawat tidak ada yang retak atau pecah, maka pesawat akan dapat tetap mengapung dipermukaan air dan tak akan tenggelam karena ruang kabin kedap udara.
Dugaan ini berasal dari jasad-jasad korban beserta serpihan pesawat QZ8510 yang berhasil dikumpulkan oleh tim BASARNAS. Ditemukan ada 3 penumpang yang masih bergandengan tangan pada pencarian dihari ketiga (Selasa 30/12/2014).
Lalu, tim SAR telah mendapatkan satu jasad yang masih mengenakan pelampung yang ditemukan oleh kapal Malaysia KD Lekir pada pencarian hari kelima (Kamis 01/01/2015), bahkan ada evacuation slide (tangga darurat) untuk turun penumpang juga telah ditemukan.
Kemudian, juga ditemukan sederet (3 orang) jasad yang masih duduk dibangku kabin pesawat pada pencarian dihari keenam (Jum’at 02/01/2015) yang awalnya dilihat oleh pesawat P3-C Orion KN-01 milik Korea Selatan, yang lalu direspon oleh KR Bung Tomo.
Lalu sorenya masih dihari yang sama (Jum’at 02/01/2015), ada lagi 2 jasad yang mengapung bersama dengan kursinya. Semua jasad dari kedua penemuan berikut kedua bangku itu dievakuasi oleh KRI Bung Tomo. Jadi ada 5 jenazah masih terikat di kursi pesawat.
Lagi, pada pencarian dihari kesembilan (Senin 05/01/2015) tim SAR juga menemukan hal yang serupa, 3 jasad yang masih duduk dibangku kabin pesawat. Juga beberapa hari berselang ditemukan pula jasad dua penumpang yang masih terikat di bangku pesawat.
Bahkan di kepulauan Sulawesi Selatan juga ditemukan jasad penumpang yang sudah terbawa arus hampir seribu kilometer dan masih terikat juga dibangku pesawat.
Bisa jadi ketika pesawat mendarat darurat, badan pesawat pecah namun tak semua penumpang meninggal dunia. Namun jika pesawat retak atau pecah, maka penyelamatan harus cepat apalagi dalam badai ditengah laut menjadikan sangat tipis peluang mereka untuk dapat bertahan hidup, kecuali permukaan air tenang tak berombak besar.
Jika mereka tidak segera ditolong maka korban akan kedingian (hypothermia), kelelahan lalu tenggelam.
Peristiwa pendaratan darurat diatas air ini pernah dialami oleh US Airways 1549 ketika melakukan pendaratan darurat di atas Sungai Hudson pada 15 Januari 2009 lalu, pukul 15:32 waktu setempat. Kejadian itu berawal akibat gagalnya mesin karena menabrak sekumpulan burung tak lama setelah mengudara atau take off.
Lalu pilot tak sempat lagi untuk kembali ke bandara dan memutuskan untuk mendarat darurat di Sungai Hudson, akhir yang menggembirakan karena semua penumpangnya selamat.
Kapten pilot Iriyanto yang memiliki pengalaman terbang yang cukup lama diyakini bisa melakukannya tanpa dampak yang signifikan. Namun saat pesawat sudah tiba di laut, ada ombak tinggi dan deras yang menerjang sehingga pesawat tenggelam.
Sinyal darurat ELT diduga mati saat pesawat terbang masuk ke dalam air. Namun pendaratan di laut sangat sulit dilakukan karena hanya bisa dilakukan jika air laut tenang.
TOPIK LAINNYA
bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu, ciri ciri keturunan nyi mas gandasari