Teori Hancurnya Pesawat Air Asia QZ-8501 Menghantam Laut

 

BILIKMISTERI.WEB.ID – Satu pertanyaan besar yang belum terjawab adalah mengapa pesawat yang mengangkut 162 orang tersebut bisa jatuh ke perairan Selat Karimata, antara Pulau Belitung-Sumatera dan Pulau Kalimantan tak ada sinyal darurat (distress call) atau ELT (emergency locator transmitter) yang dipancarkan? Tiada petunjuk, hanya ada perairan luas untuk disisir dan beragam tanda tanya besar.

Teori lain menyebut pesawat hancur usai menghantam perairan. Hal itu terjadi setelah pesawat terbang diduga jatuh karena aerodynamic stall atau kondisi di mana pesawat terjun bebas akibat tekanan udara yang tidak stabil.

 
Pesawat Air Asia QZ-8501 Menghantam Laut
Ilustrasi Hancurnya Pesawat Air Asia QZ-8501

Kejadian ini nyaris mirip Adam Air 574 jurusan Surabaya-Manado yang jatuh menghantam laut setelah tahun baru, 1 Januari 2007. Namun bedanya, tragedi Adam Air bermula atau diawali dari rusaknya alat navigasi dan menyimpang jauh keluar dari jalur penerbangan yang seharusnya.

 
BACA:  Satelit Saturnus Bernama Mimas

Maka untuk kembali lagi ke jalur yang benar, ia justru menuju ke sebuah awan comulonimbus yang sangat besar dan masuk ke zona badai petir di dalamnya yang berisi angin kuat dan hujan deras, akibatnya turbulensi hebat pun terjadi.

Karena navigasi FMS (Flight Monitorin System) rusak, akibatnya pilot mematikan auto-pilot ke manual menggunakan IRS (Inertial Reference Systems) atau INS (Nertial Navigation System), adalah sebuah bantuan navigasi yang menggunakan sensor komputer, gerak (accelerometers) dan sensor rotasi (gyroscope) untuk terus menghitung melalui perhitungan mati posisi, orientasi, dan kecepatan (arah dan kecepatan gerakan) dimana pesawat bergerak tanpa perlu referensi eksternal.

Tapi mereka tak mengetahuui troubleshooting pesawat secara baik, karena jika auto-pilot dimatikan, maka tampilan pada dashboard pesawat akan mati selama 30 detik untuk re-start.

BACA:  Misteri Asal Mula Berdirinya Kerajaan Jin Laut Selatan

Nah, pada saat pilot mematikan auto-pilot ke manual menggunakan IRS, merekapun panik karena perangkat mati.

Ditambah pandangan diluar yang gelap akibat sedang berada didalam badai awan comulonimbus, maka pilot juga mengalami disorientasi lalu pesawat terbang miring tanpa mereka sadari, dan kemudian menukik tajam menghujam ke laut dekat kota Majene, Sulawesi Barat.

Namun menurut seorang mantan pilot British Airways, Stephen Buzdygan pesawat AirAsia QZ8501 bisa jadi juga mengalami turbulensi yang cukup hebat ketika terkena badai yang berada di dalam awan comulonimbus dan jatuh ke laut. “Pilot sulit mengendalikan pesawat saat kondisi tersebut,” ujar dia kepada Telegraph.

 
 

TOPIK LAINNYA

kondpirasi indocropcirvle, ciri ciri keturunan genghis khan, Pengapesan buto ijo, Prabu siliwangi vs angling darma, pernikahan bocah angon, ciri-ciri satrio piningit menurut anak indigo, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, ciri keturunan batoro katong, siapakah kakek jabat, makam mak lampir asli

JANGAN LEWATKAN