Misteri Dewi Lanjar dan Ibu Ratu Kidul

 

BILIKMISTERI.WEB.ID ~ Secara pandangan umum, mereka berdua bagian dari kemusyrikan agama. Bahkan tak sedikit yang mengatakan,mereka ini salah satu ratu yang menyediakan pesugihan.

Dewi LanjarIbu Ratu Kidul

 

Namun.bila anda paham tentang KETAUHIDAN dan keluasan ilmu Allah. Mereka bagian Abdul Jumud setingkat Waliyulloh. Inilah kisah selengkapnya.

 

Ibu Ratu Kidul, atau ratu penguasa laut Selatan,mempunyai beragam versi, seperti halnya pandangan luar Jawa,yang mengatakan : ” bumi Jawa adalah tanah raja” namun sewaktu ditanya, raja siapa saja yang ada di tanah Jawa, mereka tidak bisa menjawab. Pandangan ini sama halnya dengan ibu Ratu Kidul. Dalam Hakikat yang ada.

Ibu Ratu Kidul yang ada melegendaris di seluruh dunia :

  • Ratu Bilqist (Istri Nabi Sulaiman AS) beliau adalah ratu dari semua ratu bangsa Ahlus Simar,turun di zaman Ketauhidan.
  • Ratu Kidul Hizib Azrak. Beliau menguasai Laut Selatan bagian Bagdad dan sekitarnya, beliau juga bagian dari tangan Ratu Bilqist.
  • Ratu Naga Biru Lapis tiga, beliau salah satu ratu dedemit sebelum Walisongo, dan pernah menduduki sebagai penguasa Laut Selatan.Ratu
  • Naga biru salah satu dari guru semua Ratu Pantai Selatan yang ada di pulau Jawa.
  • Dewi Nawang Wulan
  • Nawang Sari. Beliau berdua putri dari Prabu Siliwang,dari Ratu Palaga Iggris (bangsa Ahmar Seleman) yang pada akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa Laut Selatan, bagian Jawa Barat dan Cilacap
  • Dewi Nawang Wulan, istri dari Joko Tarub,menguasai bagian laut Selatan Jawa Tengah dan Solo.
  • Siti Fathimah Demak Bintoro, beliau salah satu putri Prabu Siliwangi dari keluarga Demak Bintoro,yang akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa laut Selatan bagian Yogyakarta.
  • Dewi Kencono Wungu, istri dari Joko Tingkir,penguasa laut Selatan bagian Wonosobo dan Magelang.
  • Dewi Andini, Putra dari Ibu Ratu Kidul Nawang Wulan bin Prabu Siliwangi,yang menguasai bagian Tasik dan sekitarnya. 
  • Nyi Blorong,putri Prabu Siliwangi, dari ratu Seleman,yang menguasai bagian Cilacap dan pulau Penyu (nusa kambangan) 
  • Ratu Sejagat Alam dan putrinya,menguasai dari 7 generasi dan paling lama menduduki ratu pantai Selatan,terhitung dari zaman Togog,Adli,Seleman, Lelembut dan baru ngahyang pada zaman Wali Songo.
BACA:  Prabu Kian Santang Mendalami Ilmu Tasawuf

Sedangkan Dewi Lanjar atau Siti Hj.Khodijah binti pangeran Demak Raja Pulasaren,beliau adalah ratu tunggal yang menguasai laut Utara. Dewi lanjar ini pernah menjadi istri dari Mbah Kuwu Cakra Buana, Cirebon, yang menempati pulau Selamaran Pekalongan.

Dari semua Ibu Ratu diatas,kita hanya paham satu ibu Ratu kidul,yaitu,era WaliSongo,Dewi Nawang Wulan dan Nyi Blorong. Nah, sekedar ulasan kecil, kami akan ceritakan kronologi perjalanan Ibu Dewi nawang Wulan dan Dewi Lanjar, di era yang sama.

Dalam nasab atau sifat keturunan, Allah telah menjadikan dua arah yang saling bersebrangan tapi satu ikatan, yaitu dari Anwas dan Anfus,dari keduanya melahirkan dua jalur yang berbeda : Turun ke para Nabi – Turun ke Sanghyang.

Dari nasab Nabi menghadirkan keturunan para Waliyulloh dan dari nasab Sanghyang,menurunkan Para Ahlul Bathin atau kesaktian.Dari perjalanan Ahlul Bathin, Allah menempatkan keturunan Sanghyang ini ke sifat penjaga alam atau disebut Abdul Jumud (bangsa lelembut) Sedangkan dari nasab sampai ke Nabi Allah menciptakan sifat kholifah atau pemimpin umat.

Secara ilmu Tauhid, seluruh Bangsa Abdul Jumud, diciptakan sebagai pendamping kekuatan Walisongo,sebab mereka tercipta sebagai hamba Abdul Jumud, dan hanya tunduk terhadap Bangsa Athob. Adapun Abdul jumud disini,terbagi menjadi 2 kelompok, 

  • Kelompok Abyad (putih)
  • Kelompok Aswad (hitam)

Sama seperti manusia, Baik (lembut) anarkis (jahat) Kisah Ibu Ratu Dewi Nawang Wulan, dalam hidupnya beliau pernah di nikahi oleh beberapa Waliyulloh, diantaranya : Syeikh Abdurrahman atau Pangeran Panjunan, Ki.Gede Plered, Arya Panangsang, Raja Samudra, pangeran Bulakamba, Arya Bengah dan yang terakhir kanjeng Sunan Kali Jaga.

Adapun Dewi lanjar, pernah dinikah oleh Raja Mataram, Kiyai Tubagus Ampel, pangeran Samudra, Arya sabakingking dan terakhir Mbah Kuwu Cakra Buanakedua penguasa laut ini masih golongan sanghyang atau abdul jumud (lelembut) lalu bagaimana dengan pandangan orang umum dalam menyikapi mereka yang konon sebagi lambang pesugihan ?

BACA:  Misteri Hantu Wewe Gombel

Dalam ilmu tauhid dijelaskan : Bahwa Allah SWT, akan membagi rejekinya di tiga golongan : Para nabi seturunannya atau Manusia. Bangsa Jin dan Lelembut. Dari perjalanan rejeki ini yang diberikan oelh Allah, hanya para lelembutlah yang mampu mengendalikan keuangan.

Sebab mereka tercipta sebagi hamba yang selalu memakai aturan. Sedangkan bangsa Nabi, Wali atau Manusia serta bangsa Jin, semuanya lebih memasrahkan hartanya demi agama (perjalanan secara hukum agama).

Jadi masuk akal secara pandangan Hukum, bila para abdul jumud, lebih memperkaya dalam hal materi dari pada sifat manusia atau jin sehingga dengan sifat anarkis dan nafsu sahwatnya para mansuia dan jin, mereka yang kurang iman, memohon kepada para abdul jumud.

Nah…disini proses terjadinya PESUGIHAN. Manusia dan jin, memaksa kehendak, seperti secara lahiriyyah.mereka masuk dalam sifat RENTENIR semakin kita masuk semakin hidup kita hancur.

Adapun bangsa Abdul Jumud, tinggal menerima segala apa yang dijanjikan manusia bejat dan tak bermoral. Sudah jelas bahwa Allah SWT, telah membagi rejekinya dengan cara kasbi, tapi ada saja manusia dan jin memakai caranya sedniri dengan wasilah bangsa lainnya, maka secara hukum. SAH para abdul jumud menuntut kita sekian dulu.

Inilah susunan Alam, menurut kitab : Bumi,tercipta bagi manusia dan jin,juga lelembut dan ahmar serta bangsa Abdul jumud lainnya. Bumi tercipta 7 lapis astral atau hijab dan mempunyai 70 alam yang berbeda sampai ke tingkat alam Kubur. Dan dalam beribadah, hanya manusia, jin, serta bangsa Malaikat yang ibadahnya sama (mengikuti Al-Hadi/Rosululloh SAW)

Adapun alam kedua paling atas, disebut bangsa Togog atau Siluman Seleman, yang dipimpin oleh Ratu Sejagat atau zaman ini di sebut sebagai era kegelapan. Alam atas ke Tiga disebut Adlun atau Masa akhir, dihuni oleh Naga, dan dipimpin oleh Raja Naga Biru. Alam ini akan menyatu bersama kita atau manusia di hari akhir (akan kiamat) Sebab sudah diFirmankan oleh Allah SWT : 

BACA:  Bumi Datar dan Pandangan Voliva

Semua mahkluk Qun/naga besar, akan bermunculan seiring zaman akhir mulai terbuka. Alam ke Empat disebut Azrak. alam ini dikepalai oleh istri Nabi Sulaiman AS, yaitu Ratu Bilqist.Alam ke lima disebut Syayatin atau setan. Alam ini disebut alam penghancur jin dan manusia. Adapun alam seterusnya di huni oleh bangsa Wali yang sudah wafat maupun belum yaitu, Alam Barry dan alam Thuroby.Alam di atasnya lagi di huni para nabi dan malaikat serta seterusnya”.

Jadi salah bila kita berfikir, apapun bangsa halus disebut bangsa Jin, sebab masih banyak alam lain yang kita tidak paham. 

Seperti ucapannya Imam Ibnu Salam : “Sesungguhnya alam yang ada diseluruh alam jagat ini mempunyai 600 alam yang berbeda dan semua terpenghuni dengan mahkluknya dengan sifat berbeda pula.Namun alam yang paling mulia dihadapan Allah,adalah alam manusia/dunia.Sebab alam dunia tempatnya derajat dan alam mulia pula terlahir adanya para Nabi dan Rosululloh SAW”.

SUMBER : 

  • AL-ALLAMAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM
  • SAYYID SYEIKH AL-HABIB IDRIS NAWAWI BIN YAHYA AZHOMATUL KHAN Tj.A

 
 

TOPIK LAINNYA

bilik misteri, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu, ciri ciri keturunan nyi mas gandasari, lebih sakti mana Siliwangi atau angling dharma, ciri ciri keturunan pangeran cakrabuana

JANGAN LEWATKAN